
JAGUARNEWS77.com // Jakarta - Ikatan Wartawan Hukum (Iwakum) mengecam keras tindakan kekerasan dan intimidasi yang dilakukan oleh ajudan Kapolri. Intimidasi dilakukan terhadap jurnalis yang meliput agenda Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Stasiun Tawang, Kota Semarang Sabtu (5/4/2025).
Seorang pewarta foto Berita Antara, Makna Laezar diusir secara kasar oleh ajudan Jenderal Listyo Sigit dari lokasi peliputan. Tak hanya itu, ajudan Kapolri memukul Makna Laezar pada bagian kepala.
Ketum Iwakum, Irfan Kamil, menyatakan hal tersebut mencoreng prinsip-prinsip demokrasi dan bentuk pelanggaran kebebasan pers. Hal tersebut tertuang dan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“Jurnalis adalah mitra strategis dalam penyampaian informasi kepada publik. Wartawan dilindungi hukum dalam menjalankan tugasnya dan segala bentuk kekerasan terhadap mereka adalah bentuk pelecehan terhadap demokrasi,” kata Kamil dalam keterangan tertulis, Minggu (6/4/2025).
Dalam peristiwa tersebut, ajudan itu bahkan mengancam jurnalis. Ajudan itu mengucapkan dengan kalimat, “Kalian pers, saya tempeleng satu-satu.”
Sejumlah jurnalis juga mengaku didorong dan diintimidasi, bahkan terdapat jurnalis yang sempat dicekik. Kerasan dan intimidasi ini dapat menimbulkan trauma serta keresahan di kalangan jurnalis yang tengah menjalankan tugas jurnalistik mereka.
Iwakum mendesak Kapolri untuk mengambil langkah tegas dengan memeriksa dan memberi sanksi terhadap ajudannya. Iwakum mendorong Dewan Pers dan Komnas HAM untuk turut mengawal proses penanganan kasus secara adil dan transparan.
“Perilaku yang ditunjukkan oleh ajudan Kapolri tidak hanya melukai secara fisik dan psikis. Tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap aparat,” kata Ponco.
Sementara itu, Kapolri meragukan pelaku adalah ajudannya. Namun, Kapolri berjanji akan segera menelusuri kejadian tersebut. "Sepertinya bukan ajudan, namun dari perangkat pengamanan. Segera kami telusuri," ujar Sigit ketika dikonfirmasi, Minggu (6/4/2025).
Kapolri tetap meminta maaf atas kejadian tersebut. "Saya pribadi minta maaf atas insiden yang terjadi dan membuat tidak nyaman teman-teman media," katanya.
Artikel ini telah tayang di rri.co.id dengan judul : "Iwakum Kecam Intimidasi Jurnalis di Semarang" (Red)