JN77 // Lebak – Warga Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, mengeluh atas lahan pertaniannya selalu dilanda banjir, dimana mata pencahariannya dari bertani menemui kegagalan disetiap tahunnya.
Banjir yang menggenang sawah petani ini diakibatkan dari pembangunan jalan tol serang – penimbangan.
Intensitas hujan di bulan-bulan ini sering mengguyur di wilayah Desa Cisangu yang mengakibatkan para pertani desa Cisangu yang selalu menanam namun tak pernah menuai hasil.
Doli, Kepala Desa (Kades) Cisangu menyayangkan atas kejadian ini, petani di daerah binaannya tidak pernah merasakan hasil panen yang maksimal.
“Para petani siap demo ke PT WIKA, karena diduga jadi penyebab banjir yang sering menggenangi sawah para petani,” ucap Kades Cisangu saat ditemui awak media, pada Selasa, 21 Januari 2025.
Padahal, Kades Cisangu dan masyarakat sudah berkoordinasi untuk menyampaikan aspirasinya dengan pihak WIKA, namun upaya Meraka menemui jalan buntu.
“Kami hanya ingin penormalisasian aliran sungai dari Desa Cisangu sampai Ke Wilayah Kecamatan Tunjung Teja yang selama ini Desa kami kena banjir terus,” keluh Doli.
Di tempat terpisah, Jamak, petani Desa Cisangu keluhkan hasil panen yang dia dapat.
“Kegagalan panen kami ini diakibatkan sawah kami terendam oleh sungai yang tertutup salurannya, dan tertutupnya saluran sungai tadi diakibatkan karena pembangunan jalan Tol Ser-Pan,” kata Jamak dengan nada memelas.
Selain Jamak, dikatakan juga oleh Uding, gagal tani ini bukan tahun ini saja, tapi hampir tiap tahun kami gagal panen.
“Jika sudah datang musim penghujan, maka banjir melanda ke pesawahan kami di Desa Cisangu,” ujar Uding.
“Untuk itu kami akan lakukan unjuk rasa ke Pemda Lebak dan ke PT. WIKA, agar permohonan kami terkait normalisasi sungai di wilayah Desa Cisangu kembali normal,” pungkasnya.
Editor: BARDHA KHASWANDHA
