/3hn0jz9alvwfc9u.jpeg)
JAGUARNEWS77.com // Jakarta - Rupiah makin memperkuat posisinya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) meski indeks dolar juga naik. Pada akhir perdagangan Rabu (7/8/2024), rupiah melesat tajam 0,80 persen (129 poin) ke posisi Rp16.035 per dolar AS.
Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengungkapkan sejumlah faktor pendorong penguatan rupiah. "Di antaranya faktor dalam negeri berupa indikator ekonomi yang cukup bagus serta cadangan devisa yang mumpuni," ujarnya.
Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia hingga akhir Juli 2024 sebesar USD145,4 miliar. Ini berarti peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar USD140,2 miliar.
Dari sisi eksternal, jumlah tenaga kerja AS tingkat dan sebaliknya tingkat pengangguran meningkat. Akibatnya pasar meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga bukan lagi 25 basis poin tetapi 50 basis poin.
Para analis AS mengatakan 100 persen responden meyakini pemangkasan tersebut," ujar Ibrahim. Artinya, The Fed akan menurunkan suku bunga 50 basis poin pada September 2024.
Di sisi lain, prediksi serangan balasan Iran dan Lebanon ke Israel hingga saat ini belum terjadi. Sedangkan intelijen AS mengatakan serangan itu akan terjadi tetapi tidak ada yang bisa memastikan kapan waktunya.
Wakil Presiden AS, Kamala Harris, dipastikan melaju ke ajang pemilihan presiden tahun ini. Partai Demokrat memberikan dukungan 100 persen kepadanya untuk memperebutkan kursi kepemimpinan eksekutif negara itu.
Menurut Ibrahim, ada kemungkinan besar jika Kamala akan memenangkan pilpres di AS. "Jajak pendapat menunjukkan 44 persen publik memilih wakil Partai Demokrat dan 42 persen mendukung wakil Partai Republik," ujarnya.
Perkembangan situasi yang melandai dan konflik geopolitik yang mereda membuat rupiah digdaya selama sepekan belakangan ini. Ibrahim meyakini rupiah bisa kembali ke level Rp15.500 per dolar AS hingga akhir 2024.
Artikel ini telah tayang di rri.co.id dengan judul : "Rupiah Melesat 129 Poin Jadi Rp16.035/Dolar AS" (Red)
