JAGUARNEWS77.com // Yogyakarta - Pemerintah belum berencana membatasi BBM subsidi pada 1 Oktober mendatang. Presiden Joko Widodo mengatakan, wacana tersebut masih dalam proses sosialisasi dan belum ada rapat atau keputusan terkait pembatasan tersebut.
"Saya kira kita masih dalam proses sosialisasi kita akan melihat kondisi di lapangan seperti apa. Belum ada keputusan dan belum ada rapat," kata Presiden saat meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RS Sardjito, Yogyakarta, Rabu (28/8/2024).
Menurutnya, jika-pun nantinya wacana tersebut diterapkan maka itu akan berdasarkan sejumlah pertimbangan. "Ini berkaitan nanti ini di Jakarta utamanya dengan polusi, yang kedua kita ingin ada efisiensi di APBN kita, terutama untuk 2025," ujarnya.
Sebelumnya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, pembatasan pembelian BBM subsidi direncanakan berlaku 1 Oktober mendatang. Kebijakan itu akan diterapkan setelah adanya peraturan menteri (permen)
"Karena begitu aturannya ke luar, permen-nya ke luar," ujar Bahlil di Gedung Parlemen, Selasa (27/8/2024). Dia membenarkan kemungkinan pelaksanaan pembatasan pembelian BBM bersubsidi akan terlaksana pada 1 Oktober 2024.
"Akan ada waktu untuk sosialisasi. Nah, waktu sosialisasi ini yang sekarang saya lagi bahas," katanya.
Bahlil menyebutkan, nantinya peraturan terkait pembatasan BBM subsidi tersebut akan diatur dalam Permen ESDM bukan lagi Peraturan Presiden (Perpres). Hal yang sama disampaikan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Aturan tersebut awalnya akan diimplementasikan pada 17 Agustus lalu. Namun, keputusan ini mundur lantaran masih dalam proses finalisasi.
Artikel ini telah tayang di rri.co.id dengan judul : "Presiden: Belum Ada Keputusan Terkait Pembatasan BBM Subsidi" (Red)
