JAGUARNEWS77.com // Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi), meresmikan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan kantor BPJS Kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam sambutannya Kepala Negara pun sempat bercerita masa kelam dan carut marut BPJS Kesehatan.
"2015-2016 sering sekali saya melakukan rapat-rapat dengan BPJS urusannya urusan defisit yang tidak mudah saat itu diselesaikan. Tapi sudah berapa tahun ini saya tidak pernah rapat, artinya itu sangat bagus pengelolaan di BPJS Kesehatan." kata Presiden dalam sambutannya, Jumat (1/3/2024)
"Saya juga ingat awal-awal 2015, 2016, 2017, setiap saya cek ke RS layanan BPJS keluhannya banyak sekali. Ngantrenya lama, komplainnya, saya ini-kan ke lapangan selalu saya cek, komplainnya masih banyak."
Meski demikian, ia mengapresiasi karena saat ini pelayanan BPJS Kesehatan sangat memuaskan. Baik dari segi antrean, pendaftaran, hingga keuangan.
"Kalau defisit tuh Dirut-nya (BPJS) pasti rapat terus. Saya sangat apresiasi menghargai peserta (BPJS) sudah 267 juta, 95,7 persen dari total penduduk kita," ujarnya.
Kepala Negara pun bercerita pernah ditanya mengenai keberhasilan BPJS di tahun 2015. Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat itu mengapresiasi berhasilnya layanan kesehatan BPJS.
"Beliau bertanya pada saya kenapa BPJS jaminan kesehatan di Indonesia bisa berjalan dengan baik? Sedangkan Obama Care di Amerika kok enggak," ucapnya.
Setelah sekian lama, ia pun melihat memang kedua program tersebut berbeda. Menurutnya terdapat beberapa faktor yang membuat layanan BPJS berhasil.
"Di sini (Indonesia) menurut saya pertama ada rujukan puskesmas, di Amerika gak ada puskesmas, langsung ke rumah sakit. Sehingga beban semua langsung ke rumah sakit, di sini masih ditahan ke puskesmas," katanya.
"Kedua populasinya di kita ini masih banyak karena ada bonus demografi usia produktif terbanyak. Sehingga beban dari BPJS itu menjadi lebih ringan dibandingkan di Amerika."