JAGUARNEWS77.com // Kediri, Jawa Timur - Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIA Kediri Kanwil Kemenkumham Jawa Timur jadi ajang mengekspresikan skill berwirausaha baik petugas maupun narapidana yang menjalani pembinaan, Selasa (20/2/24).
Kegiatan ini berlangsung dan bertempat di SAE Lakuli LAPAS Kediri tepatnya di kolam budidaya ikan air tawar SAE Lakuli.
Dalam kegiatan Budidaya air tawar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Asimilasi SAE Lakuli dan Petugas Seksi Giatja Lapas Kediri saling membagi ilmu dan fikiran tentang bagaimana budidaya air tawar dapat berkembang secara spesifik.
Plt Kalapas Kediri Budi Ruswanto menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ketrampilan dan kemandirian bagi WBP agar kelak setelah selesai menjalani masa pidana bisa menerapkan ilmu yang diperoleh selama menjalani program asimilasi di SAE Lakuli.
"Selain mendapatkan ilmu yang bermanfaat, WBP jg memperoleh extrafooding berupa premi kerja yang diberikan setiap bulan", tutur Budi.
Kegiatan budidaya ikan lele sudah berlangsung sejak tahun 2021, sedangkan di akhir tahun 2023 baru mulai mengembangkan budidaya ikan nila dan gurame.
Kegiatan budidaya ikan air tawar ini membutuhkan beberapa tahapan mulai dari pembersihan dan mempersiapkan kolam yang akan dipakai, kemudian menebar benih ikan yang akan dibudidayakan, setelah itu pemberian pakan/ pelet dan suplemen rutin 2 kali setiap hari. Kemudian pemberian prebiotik dilakukan setiap 1 bulan sekali agar kesehatan pencernaan ikan bisa terjaga.
Masa budidaya ikan lele berlangsung selama 3-4 bulan mulai dari tebar benih hingga panen, sedangkan ikan nila dan gurame lebih lama yaitu 7-9 bulan mulai dari tebar benih hingga panen.
Tidak lupa juga budidaya ikan air tawar perlu perhatian lebih dalam menjaga kebersihan air, penggantian air pada kolam bisa dilakukan rutin setiap 1 minggu sekali untuk menjaga kesehatan ikan serta meminimalisir kematian ikan. (Red)
