JAGUARNEWS77.com//Serang - Ratusan massa aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang tergabung dalam Aliansi HMI Se- Banten Menggelar Aksi Demonstrasi di Depan Kantor Pemerintah Provinsi Banten untuk menyambut Hari Jadi Banten ke-23 di depan kantor Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), yang digelar sejak pukul 11.00 WIB hingga dibubarkan sekitar 17.05 WIB, Rabu (4/10/2023).
Menurut koordinator lapangan (korlap) aksi, Entis Sumantri juga sebagai ketua umum HMI Cabang Pandeglang, “ada beberapa permasalahan yang menjadi catatan kami dalam aksi ini agar segera ditangani oleh Pemprov Banten. Antara lain mengenai Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Banten, dana bagi hasil (DBH), pengendalian inflasi, angka pengangguran, dan angka stunting yang masih tinggi dan kemiskinan ekstrem,” ungkapnya.
Provinsi Banten merupakan lima besar daerah dengan angka stunting tertinggi di Indonesia, menurut Survey Status Gizi Indonesia Angka Stunting di Banten 24,5 persen. “Tidak ada satupun Kota/Kabupaten di Banten yang Prevalansinya dibawah 10 persen,” kata Entis.
Kabupaten Pandeglang kaya akan wisatanya serta mendapatkan penghargaan kota Wisata serta adanya penetapan menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 1991, itu ada di kabupaten pandeglang salah satu daerah yang berkontribusi besar terhadap PAD Provinsi Banten, dan negara Indonesia namun Dana Bagi Hasil (DBH) kepada kabupaten pandeglang sangat minim dan terbilang jauh dari kata layak.
Entis menambahkan, selain itu, masalah angka pengangguran di Banten masih tinggi juga menjadi pekerjaan rumah yang disorot oleh tayo sapaan ketua umum. Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran di Banten tercatat jauh di atas nasional yakni 7,97 persen. Meski turun dari Februari 2022 yang sebesar 8,53 persen, tetapi masih tetap tertinggi di Indonesia.
Maka dengan anggaran Bantuan Keuangan (Bankeu) provinsi banten di tahun 2023 mencapai 125 Miliyar, ini dirasa masih kurang layak karena sesungguhnya kabupaten/kota yang di kategorikan kabupaten miskin ekstrem adalah kabupaten pandeglang, itu hanya mendapatkan bantuan sebesar 20 Milyar sesuai apa yang sudah di sampaikan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah atau BPKAD provinsi Banten.
Kami apresiasi kepada pemerintah provinsi atas bantuan itu, tetapi Selain itu, masalah kemiskinan ekstrem di kabupaten kami Pandeglang Provinsi Banten juga menjadi catatannya. Hal itu berdampak pada angka stunting yang begitu tinggi, maka perlunya di evaluasi kembali bantuan tersebut agar pembangunan serta pengentasan angka kemiskinan ekstrem itu dapat terentaskan jangan hanya kabupaten kami di pertontonkan bahwa kami kabupaten miskin ekstrem, dan di penjual kan ke pemerintah pusat saja," ungkap Entis.
Menurut Ikbal ketua umum HMI Cabang kabupaten Tangerang, mengatakan HMI cabang Tangerang turun aksi dalam memperingati HUT Banten yang ke 23 ini dengan membawa 3 isu.
“Yang pertama masalah angka pengangguran di Banten yang masih jauh di angka nasional yaitu 7.97 persen. Yang ke dua adalah keluarga miskin ekstrem di Banten mencapai 999.402 keluarga atau sebesar 4.109.807 jiwa dari 12 juta jiwa total masyarakatnya, urainya.
Dan yang terakhir, Provinsi Banten masuk ke dalam 5 besar daerah dengan angka stunting tertinggi di Indonesia dengan angka 24,5 persen
Maka dengan aksi ini kami menuntut kepada Pemprov Banten untuk segera menyelesaikan 3 isu mendasar ini,” tutup Ikbal.
Ratu Nisya ketua umum HMI Cabang Lebak menyampaikan, “dalam orasinya HUT Banten bukan hanya seutas euforia penambahan usia dalam angka, namun seyogianya dimaknai dalam bentuk refleksi diri terlebih kepada pemangku pemerintah provinsi Banten,” ucap Ratu.
Selanjutnya Nisa mengatakan, “hal ini tentu tersinyalir dari keresahan masyarakat, kondisi Masyarakat Lebak yang masih tertinggal sebagai daerah termiskin di Banten. Upaya pengentasan kemiskinan, penyelesaian reklamasi pasca tambang dan ketegasan dalam pemberantasan tambang ilegal di Lebak, serta tidak ada optimalisasi peran Pemprov dalam sektor pendidikan,” tukasnya.
Agus, Ketua Umum HMI Cabang kabupaten Tangerang, mengatakan dalam rangka merayakan harlah ke 23 Provinsi Banten kado terindah yang di berikan oleh HMI cabang kabupaten Tangerang dalam kepemimpinan Al muktabar selaku PJ Gubernur Banten, selama memimpin provinsi Banten ada beberapa kado berupa catatan penting untuk Pemprov Banten.
“Bahwasanya selama jabatan PJ gubernur Almuktabar. jumlah angka pengangguran provinsi Banten lebih meningkat ke urutan pertama se Indonesia hal tersebut kabupaten Tangerang menjadi donatur pengaguran terbesar Se- provinsi Banten,” jelasnya.
“Oleh karena itu, kami HMI Cabang Lebak tidak akan berhenti sampai disini saja tentu kami bersama Aliansi HMI Cabang Se Banten akan terus menyuarakan dengan persoalan yang sama, dan dalam tempo hingga sampai pada tujuannya,” tegas Agus.
Bukan hanya itu pembangunan infrastruktur di kabupaten Tangerang dan kabupaten/ Kota lainya pun menjadi sorotan kami selaku kader Himpunan Mahasiswa Islam, bahkan dalam perjalannya akibat dari itu ada korban jiwa oleh dam truck dalam 1 bulan kebelakang terdapat 4 korban jiwa dan beberapa korban jiwa adalah anak dibawah umur, akibat dari Insfrastruktur di provinsi banten yang kurang maksimal.
“Apalagi soal sampah-sampah yang berserakan di jalan serta pemeliharaan dan pembuangan sampah di kabupaten/kota di Provinsi Banten ini masih menjadi PR besar untuk Pemprov Banten,” imbuhnya.
Ini menjadi catatan penting kami, haturkan supaya pemprov Banten lebih maju di usia yg semakin dewasa juga ini, bagian daripada peringatan untuk para calon gubernur Banten.
Agar siapa pun yg menjadi gubernur Banten nanti supaya mampu membenahi persoalan persoalan yang kami sampaikan pada HUT Banten ke 23 ini.
Ari Opanda, ketua umum HMI cabang Serang, menyampaikan Dalam 23 tahun Banten Gagal, Rakyat terbengkalai, Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang dengan tegas dan jelas agar pemprov Banten evaluasi sampai ke akar dalam pendidikan, Kesehatan, infrastruktur, kemiskinan, lingkungan dan tingkat pengangguran.
Ari mengatakan, “maka dalam aksi massa ini, Himpunan Mahasiswa islam cabang serang Menuntut Pemprov Banten untuk :
1. Revitalisasi dan realisasi pendidikan yang berkualitas
2. Mendorong pemprov Banten untuk memfasilitasi beasiswa daerah
3. Optimalkan jaminan kesehatan di provinsi Banten
4. Optimalkan penanganan pencemaran sungai ciujung
5. Pemerataan infrastruktur di Pemprov Banten
6. Entaskan kemiskinan ekstrim di Banten
7. Optimalkan pertumbuhan lingkungan dan ekonomi maritim Banten
8. Wujudkan GCG
Demikian tuntutan kami dan apabila pemprov banten tutup mata dan telinga atas apa yang di alami rakyat banten hal ini membuktikan bahwa 23 tahun pemprov banten tidak peduli dengan rakyatnya dan gagal mengurus dirinya sendiri,” tutup Ari sebagai Ketua HMI cabang Serang.
(Djemi)