JAGUARNEWS77.com//Pandeglang - Aktivis gerakan pemuda mahasiswa indonesia (GPMI) Pandeglang.gelar audensi di kecamatan cikedal terkait Program Percepat Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). yang di anggap tidak sesuai spesifikasi atau asal jadi.Jum'at 22/09/2023.
Audensi berjalan dengan lancar,dihadiri oleh Kapolsek cikedal beserta jajaran,sekmat dan perwakilan dari empat desa,yaitu desa karya utama,desa Tegal,desa padahayu dan desa Cening,terlihat di ruangan aula kecamatan cikedal.
Dalam audensi tersebut mahasiswa yang tergabung dari gerakan pemuda mahasiswa Indonesia (GMPI),menanyakan coal spesifikasi dan volume terkait Program Percepat Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).yang di anggap tidak sesuai dengan anggaran senilai Rp 195.000.000 ( seratus sembilan puluh lima juta rupiah).
"Fikri Hidayat Selaku ketua Gerakan pemuda mahasiswa Indonesia (GPMI).saya ucapkan terimakasih kepada bapak sekmat kecamatan cikedal yang telah memfasilitasi kami bersilaturahmi tidak lupa kepada Kapolsek cikedal beserta jajaran nya,serta kepala desa yang hadir di ruangan audensi ini.
Yang pertama kami dari gerakan pemuda mahasiswa Indonesia (GPMI).untuk bersilaturahmi, yang seterus nya ada beberapa persoalan kaitan dengan program P3-TGAI yang ada di kecamatan Cikedal. kami menduga Program P3TGAI yang ada di kecamatan cikedal tidak sesuai spesifikasi dan tidak sesuai dengan ketentuan juklak dan juknis nya, maka kami ingin langsung menanyakan sejauh mana pembangunan dan kualitas yang di terapkan oleh kelompok swadaya masyarakat, yang dalam hal ini selaku pengelola anggaran P3 -TGAI.
"Tegas Fikri. Jujur saya ketika investigasi langsung ke lokasi melihat dalam pengerjaan secara utuh,banyak kekawatiran dengan melihat kedalaman dan kualitas Semen yang rapuh, Apakah bisa nanti menahan aliran air ketika di musim hujan,untuk kebutuhan para petani,dan saya juga ingin tau seperti apa Laporan Penanggung Jawaban (LPJ)."Tutup Fikri Hidayat selaku ketua GPMI.
"Kepala desa karya utama,Nana sumarna.ijin kan Saya untuk menjawab kami sebagai penerima manfaat,justru saya ingin menanyakan kembali kepada adik adik mahasiswa sumber dari mana dan kapan waktu investigasi kelapangan sampai memilik kecurigaan kepada kami.
Walau bagaimana saya sebagai ikades sekaligus kepala desa karya utama mengucapkan terima kasih kepada adik adik dan wartawan yang selama ini sudah eksis untuk mengawal program dari pemerintah.
"Masih Nana. Sukur Alhamdulillah kami telah menerima P3-TGAI ini,untuk pembangunan kami sesuai dengan rencana dan itu pun pengawasan langsung dari pendamping,dan perencanaan juga di hadiri oleh pihak balai,adapun irigasi beberapa kriteria,perlu kami sampai kan juga kami sudah PHO sebelum nya hanya 140 kubik,setelah di PHO menjadi 130,menurut kami ini sudah sesuai,karena dari hasil PHO,perlu di ketahui kami untuk menembus ke pusat sangat sulit,saya sangat bersyukur salah satu yang mendapatkan program ini.
"Lanjut Nana. kami juga ucapkan terima kasih kepada adik adik mahasiswa,untuk bisa mengawal program kami,dan kalau bisa untuk para wartawan,lembaga dan aktivis jangan hanya mengawal ketika ada program aja coba.walau gak ada program juga kawal terus,siapa tau ada masarakat kami di saat kemarau ini yang sulit air,bisa di bantu oleh para rekan sebagai social kontrol."Ujar Nana Sumarna (kepala desa karya utama).
"Supardi Kepala desa tegal.menyampaikan,ketua kelompok desa Tegal tidak bisa hadir di karenakan sakit,pekerjaan sesuai tahapan,dan dua Minggu lalu sudah PHO sudah sesuai spek,dan pengerjaan sekarang berbeda dengan yang sudah,harus target 70%,dan bila ada kekurangan kita langsung mendapat teguran.
Adapun kenapa ketua kelompok selalu kordinasi kepada saya,karena ketua kelompok kami gaptek,Alhamdulillah semua sudah selesai,dan tahap dua kami lagi menunggu dari Dinas,nama kelompok kami talaga baru 1 karena ada dua kelompok.kami mendapatkan satu untuk pengerjaan,saya bingung ini ada apa dari mahasiswa untuk mengadakan audensi,karena kami juga sedang menunggu dari balai sendiri."ungkap Supardi (kepala desa Tegal).
(Djemi)