JAGUARNEWS77.com//Pandeglang-
Bertahun tahun, M.Arifin (13) menahan penyakit yang diderita nya,sambil melakukan aktivitas seperti biasa layak nya anak seusia nya,bermain,sekolah dan sebagai nya.
Namun,beberapa hari sebelum nya,ia mulai tak sanggup lagi menahan sakit nya,yang di akui nya menurut diagnosis Dokter yang pernah menangani nya memiliki penyakit LIVER semenjak 6 tahun yang lalu.
Kondisi fisik yang memprihatinkan,badan yang kurus dan perut yang membesar,sambil menahan sakit bercerita pada wartawan di sela keadaan kaki nya yang mulai tampak menguning dan membengkak.
"Sudah lama pak,semenjak saya kelas 4 SD. Kalau lagi sakit nya kambuh,perut terasa bengkak,sesak nafas dan perih di perut" ucap M.Arifin saat di wawancara Kompas86.com
Minggu,(18/06/2023)
"Saya hanya ingin sembuh pak,biar bisa Sekolah lagi" tandas nya seraya meringis menahan sakit.
Kondisi keadaan keluarga Arman Maulana,selaku orang tua nya sangat memprihatinkan.
Saat ini,tak ada pekerjaan tetap,hanya sesekali sebagai buruh tani yang bisa di jadikan mata pencaharian untuk menghidupi 4 orang anak nya.
"Saya sudah berusaha semampu nya,untuk membiayai anak saya berobat ke Rumah Sakit di Pandeglang. Selama 6 tahun dengan biaya sendiri dan juga di bantu oleh tetangga sekitar yang perduli dengan keadaan anak saya" ujar Arman Maulana saat bercerita.
" Dulu saya pernah punya BPJS Kesehatan secara mandiri,namun sudah lama terhenti" ucap nya menambahkan.
Disinggung soal bantuan,baik dari Program Sosial,hingga bantuan dari lingkungan Desa Sukadame,Kecamatan Pagelaran,Kabupaten Pandeglang yang menjadi tempat tinggal nya,ia hanya menjawab dengan gelengan kepala.
"Tak ada bantuan PKH,BPNT,maupun BLT Desa.Terkadang,istri saya juga sedih,saat melihat warga lain mendapatkan sekarung beras yang melewat di depan rumah saat ada bantuan dari Program Sembako" imbuh nya.
"Saya mohon kepada orang yang mampu,tolong bantu saya,saya sudah tak punya apa- apa lagi untuk membiayai anak saya,yang hingga saat ini,dalam satu bulan dua kali harus tambah darah ke RS.Pandeglang,dan itu perlu biaya yang besar,sementara saya hanya orang miskin yang ngga punya apa-apa pak" tandas nya sambil menangis di hadapan awak media.
Diketahui,kondisi rumah yang sederhana milik keluarga Arman cukup menunjukan ketiadaan nya.
Dengan dinaungi atap dan berbilik bambu,berada di kp.bojong kondang,Desa Sukadame,Kecamatan Pagelaran,pandegang-Banten.
Dikonfirmasi Kepala Desa Sukadame,hingga berita ini di rilis,no kontak pribadi nya dalam keadaan tidak aktif.
(Djemi )