JAGUARNEWS77.com // Pandeglang, Banten - Proyek Penggantian Lantai Jembatan Surianeun dengan Pagu Rp. 558.000.000,00 yang dilaksanakan oleh CV. Rio Putra dikeluhkan masyarakat sekitar. Pasalnya, Pemenang Berkontrak tidak membuat jembatan darurat juga akses alternatif sehingga masyarakat merasa kesulitan menyebrang untuk berlalu lintas, Senin (13/03/2023).
"Seharusnya ada jembatan darurat atau jalan alternatif semisal getek (rakit) sehingga tujuan dari pembangunan jembatan selain meningkatnya kelancaran arus lalu lintas angkutan juga tidak menghambat arus lalu lintas warga sekitar dalam beraktivitas," ungkap SN warga sekitar yang ingin namanya diinisialkan.
SN juga menegaskan bahwa Jembatan Surianeun penghubung antar desa di Wilayah Kecamatan Patia dan Pagelaran sehingga warga sekitar merasa terganggu dengan kondisi proyek jembatan yang tidak membuat akses alternatif.
"Jauh jika harus menggunakan akses lain, seharusnya kontraktor sebagai pemenang berkontrak memperhatikan keselamatan masyarakat sebab jika tidak dibuat akses lain pasti masyarakat nekat melewati meski tanpa lantai seperti apa yang terlihat pada video viral," ucap Warga Surianeun tersebut.
Lebih lanjut dijelaskannya, anggaran pergantian lantai jembatan Surianeun mencapai setengah miliar lebih jika kontraktor tidak memperhatikan masyarakat sekitar dengan tidak dibuatnya akses alternatif lain maka sungguh keterlaluan.
"Kontraktor jangan hanya mencari keuntungan, proyek penting juga memperhatikan keselamatan masyarakat sebab jika melihat anggaran pagunya cukup besar," paparnya.
Ia menilai, pada realitanya kontraktor selaku pemenang berkontrak hanyalah mencari keuntungan pribadi jika dilihat dari kondisi saat ini.
"Kita lihat kondisi masyarakat yang melintasi jembatan tanpa lantai sangat membahayakan keselamatan, untuk itu secara kasat mata kontraktor hanyalah mencari keuntungan pribadi dan tidak perduli dengan pengguna akses khusus warga Surianeun, umumnya masyarakat sekitar," bebernya.
@Djemi/Red