JAGUARNEWS77.com // Jakarta - Uji coba pembatasan pembelian elpiji tiga kilogram dinilai menjadi langkah tepat untuk mengurangi ketergantungan kepada subsidi. Nantinya data pembeli elpiji akan disinkronisasikan dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
“Langkah ini banyak positifnya, mulai dari pendataan. Lalu anggaran APBN 2023 coba dirampingkan karena dialokasikan untuk yang lebih bermanfaat,” kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran, saat berbincang dengan Pro3 RRI, Rabu (21/12/2022).
Menurutnya, cara untuk menghadapi tantangan ekonomi global dengan menargetkan subsidi. Lalu dengan mengelola APBN.
Ia menyebut, bagi pelanggan uji coba ini juga dapat menjadi momentum bagi pemerintah. Yaitu untuk mengumpulkan data yang lebih akurat dari masyarakat yang lebih berhak.
“Penginputan data bisa dilakukan lagi. Itu juga berkaitan dengan konsumsi masyarakat,” katanya.
PT Pertamina (Persero) mengharuskan pembeli LPG 3 kg membawa KTP untuk pendataan. Aturan ini dilakukan bertahap di seluruh Indonesia mulai 2023.
Alasan penggunaan KTP tersebut untuk mensinkronkan dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Nantinya, data P3KE akan diinput ke dalam web Subsidi Tepat milik Pertamina. (Sumber : rri.co.id/Red)