JAGUARNEWS77.com // Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ikut memetakan jalur gempa (Sesar Aktif). Hasilnya ratusan Sesar Aktif baru ditemukan.
Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Danny Hilman Natawidjaja mengungkapkan itu dalam talkshow BRIN, Jumat (23/12/2022). Pemetaan dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana alam di Indonesia.
Data pemutakhiran Sesar Aktif dilakukan BRIN di wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara dan Kalimantan melalui studi. “Banyak Sesar Aktif baru telah ditemukan selama studi tersebut," katanya.
Studi dilakukan dari hanya sekitar 70-an sesar aktif di tahun 2010, hingga 250-an lebih di tahun 2017. "Sampai sekarang jumlahnya terus bertambah,” ujar Danny.
Ia menyebut, aspek justifikasi dan fakta ilmiah sangat penting dalam mitigasi, dan tindakan pengurangan risiko bencana gempa. Karenanya, hal itu dituntut menjadi landasan tindakan kebijakan yang berimplikasi untuk masyarakat banyak.
"Jadi untuk masa darurat pascagempa, tidak hanya dituntut untuk secepatnya menolong korban," ucapnya. "Tetapi juga secepatnya, sebaik-baiknya melakukan kajian cepat dari kejadian gempa yang harus dilakukan oleh tim ahli lintas keilmuan."
Ia menekankan, lokasi atau sumber gempa dapat dipetakan. Namun, kapan akan terjadi gempa susah diprediksi.
Meski demikian, pemetaan lokasi gempa penting dilakukan. Karena peristiwa ikutan seperti likuifaksi, longsor, dan tsunami juga berbahaya.
Gempa Cianjur berkekuatan Magnitude 5,6 misalkan. Meski kekuatan gempa tidak tergolong kuat, tapi dampaknya cukup besar.
“Yang menarik bahwa gempa Cianjur ini walaupun tidak besar tapi penyebaran aftershock-nya cukup luas dan cukup banyak," ucapnya. "Aftershock di bagian Selatan terlihat seperti memicu dari Cisokan Thrust ini yang dipetakan kalau saya lihat dari penyebarannya.” (sumber : KBRN/Red)