JAGUARNEWS77.com # Pandeglang, Banten - "Semelekete" sebuah kata yg di ucapkan oleh syamsul gondo dalam sinetron legenda gunung berapi.
Mematung, membatu, membisu kata yang tepat untuk sebutan kepada Oknum Pelaksana P3A Ciawi Tani Desa Cipinang Kecamatan Angsana Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang tidak memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan.
Kode Etik Jurnalistik adalah himpunan etika profesi kewartawanan. Wartawan selain dibatasi oleh ketentuan hukum, seperti Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, juga harus berpegang kepada kode etik jurnalistik.
Tetapi tidak demikian halnya dengan JI oknum pelaksana proyek P3-TGAI di desa Cipinang yang memilih enggan memberikan komentar namun tetap melihat konfirmasi wartawan lewat pesan WhatsApp, Senin (18/7/2022).
Hal tersebut memicu timbulnya kecurigaan terhadap Anggaran Proyek Ratusan Juta Rupiah hanya dijadikan sebagai ajang bacakan oleh para oknum.
Usut punya usut, ternyata realita dilapangan yang berhasil dihimpun wartawan bahwa selain proyek tidak dikerjakan secara maksimal sampai dengan saat ini masih terbengkalai.
IN warga sekitar kepada Pemimpin Redaksi AMGT News mengatakan bahwa program pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air senilai Rp 195 juta belum juga terselesaikan.
"Meski anggaran sudah sepenuhnya dicairkan, jika dilihat fakta dilapangan pekerjaan masih terbengkalai pak," ucap Warga yang mengawasi jalannya pekerjaan.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa ada dugaan jutaan rupiah dikondisikan untuk pihak lain, dan itu informasinya akurat.
"Kalo APH menilisik sampai dengan laporan realisasi anggaran RLA pasti banyak anggaran yang tidak terserap, dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan banyak item yang hanya menjadi pelengkap administrasi," ujarnya
(@djemi/ksm/Red)