Seperti diberitakan The India Times, Departemen Dalam Negeri India mengatakan akses internet bakal dimatikan hingga Sabtu (11/6) pagi pukul 06.00 waktu setempat. Adapun saluran komunikasi via SMS dan layanan telepon dikabarkan masih berfungsi.
Keputusan itu diambil oleh pemerintah berdasar permintaan kepolisian, menyusul ricuhnya protes di sejumlah wilayah. Pemerintah berupaya mengantisipasi penyebaran berita hoaks agar tidak menyulut kericuhan yang lebih besar.
Distrik Howrah, salah satu wilayah bagian Bengal, diketahui menjadi salah satu lokasi demo yang berakhir ricuh.
Gelombang protes masih terus berlanjut di India setelah Nupur Sharma, juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa, mengeluarkan ucapan yang dinilai menghina Nabi Muhammad dalam sebuah acara debat di televisi.
BBC menyebut topik debat adalah seputar Masjid Varanasi yang sudah ada sejak abad ke-17. Masjid itu dianggap berdiri di atas penghancuran kuil-kuil Hindu oleh kaisar Mughal Aurangzeb yang berkuasa pada masanya.
Beberapa umat Hindu kemudian meminta izin pada pengadilan untuk berdoa di tempat itu, tetapi hal tersebut justru menimbulkan gesekan antarumat beragama di India.
Dalam salah satu komentarnya, Sharma menyebut Nabi Muhammad telah menikahi Aisyah pada usia enam atau sembilan tahun dengan tendensi mendiskreditkan umat Islam.
Komentar itu menyulut berbagai kecaman dari kalangan umat Islam, termasuk protes diplomat dari negara-negara mayoritas muslim.
Protes besar-besaran di India meletus di sejumlah daerah pada Jumat (10/6) meliputi wilayah Delhi, Uttar Pardesh, Telangana, dan Bengal Barat. Massa aksi memulai demonstrasi selepas salat Jumat.
Al Jazeera melaporkan, BJP telah menskors Sharma pada pekan lalu setelah negara-negara mayoritas muslim melayangkan protes.
Di bawah kepemimpinan BJP yang merupakan partai politik Perdana Menteri Narendra Modi, warga muslim India merasakan tekanan dalam hal kebebasan beragama hingga larangan pemakaian hijab.
BJP dinilai telah membuat kelompok-kelompok garis keras Hindu semakin berani melakukan aksi-aksi yang menurut mereka bertujuan melindungi agama mereka sehingga memicu sentimen anti-muslim.
Sumber : kompasTV (Red)