JAGUARNEWS77.com # Tangerang, Banten - Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Maluku Marcus Pattinama meninggal dunia. Marcus mengembuskan napas terakhirnya di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
Dilansir dari Antara, Senin (6/6/2022), kabar ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kominfo Maluku Titus Renwarin. Marcus meninggal dunia di Terminal 3 Bandara Soetta saat menanti pesawat Citilink untuk pulang ke Ambon.
Jenazah Marcus sempat disemayamkan di Grand Heaven Pluit, Jakarta. Gubernur Maluku Murad Ismail serta sejumlah perangkat daerah sempat melayat.
Kemudian jenazah Marcus diterbangkan ke Ambon. Diperkirakan jenazah Marcus tiba pagi ini.
"Jenazah belum di Ambon, Senin jenazah rencana tiba dengan pesawat Batik. Selanjutnya nanti dikomunikasikan dengan keluarga untuk pemakamannya," kata Titus.
Kronologi
Keberadaan Marcus mulanya diketahui oleh petugas Bandara Soetta, Suherman. Saat itu, Suherman yang tengah mengatur lalu lintas di gate 4 keberangkatan terminal 3 melihat Marcus dalam keadaan kejang-kejang.
Suherman lalu menghubungi petugas kesehatan terminal 3. Setelah diberikan pertolongan, Marcus dibawa ke kantor kesehatan pelabuhan kelas I dan diberikan pertolongan medis oleh dr. Tantie Nurlaelie.
Namun, nyawa korban tidak tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia pukul 22.29 WIB. Korban meninggal dunia disebabkan oleh Death On Arrival (DOA) Cardiac Arrest (henti jantung).
Hasil pemeriksaan dokter dikuatkan dengan surat keterangan kematian dengan nomor : 2/VI/T3D / KKPSH/2022, tertanggal 04 Juni 2022.
Sosok Marcus
Di Tanah Maluku, Marcus dikenal sebagai akademisi di Universitas Pattimura dan juga Kepala Dinas Pariwisata Maluku. Markus mudah dikenali masyarakat karena kerap memakai topi khas cowboy saat bertugas.
Marcus meninggal dunia di umur 60 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Dilansir dari Antara, Senin (6/6/2022), kabar ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kominfo Maluku Titus Renwarin. Marcus meninggal dunia di Terminal 3 Bandara Soetta saat menanti pesawat Citilink untuk pulang ke Ambon.
Jenazah Marcus sempat disemayamkan di Grand Heaven Pluit, Jakarta. Gubernur Maluku Murad Ismail serta sejumlah perangkat daerah sempat melayat.
Kemudian jenazah Marcus diterbangkan ke Ambon. Diperkirakan jenazah Marcus tiba pagi ini.
"Jenazah belum di Ambon, Senin jenazah rencana tiba dengan pesawat Batik. Selanjutnya nanti dikomunikasikan dengan keluarga untuk pemakamannya," kata Titus.
Kronologi
Keberadaan Marcus mulanya diketahui oleh petugas Bandara Soetta, Suherman. Saat itu, Suherman yang tengah mengatur lalu lintas di gate 4 keberangkatan terminal 3 melihat Marcus dalam keadaan kejang-kejang.
Suherman lalu menghubungi petugas kesehatan terminal 3. Setelah diberikan pertolongan, Marcus dibawa ke kantor kesehatan pelabuhan kelas I dan diberikan pertolongan medis oleh dr. Tantie Nurlaelie.
Namun, nyawa korban tidak tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia pukul 22.29 WIB. Korban meninggal dunia disebabkan oleh Death On Arrival (DOA) Cardiac Arrest (henti jantung).
Hasil pemeriksaan dokter dikuatkan dengan surat keterangan kematian dengan nomor : 2/VI/T3D / KKPSH/2022, tertanggal 04 Juni 2022.
Sosok Marcus
Di Tanah Maluku, Marcus dikenal sebagai akademisi di Universitas Pattimura dan juga Kepala Dinas Pariwisata Maluku. Markus mudah dikenali masyarakat karena kerap memakai topi khas cowboy saat bertugas.
Marcus meninggal dunia di umur 60 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Artikel ini telah tayang didetiknews, dengan judul : "Kadis Pariwisata Maluku Meninggal Dunia di Bandara Soetta" (Red)