JAGUARNEWS77.com # Lebak, Banten - Bazar ekonomi kreatif pada perayaan Festival Seba Baduy di Lebak, Banten, diserbu pelancong dari Jakarta. Bazar tersebut menjual berbagai produk kerajinan tangan khas masyarakat adat Baduy.
Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (5/5/2022), stand bazar tersebut ramai didatangi pelancong dari luar Lebak. Mereka ada yang berbelanja, ada juga yang hanya melihat-lihat produk maupun melihat pameran foto serta alat-alat produksi yang biasa digunakan masyarakat Baduy.
Pengunjung bernama Didik Istagfani mengatakan, dia sengaja datang ke Lebak untuk melihat Festival Seba Baduy. Ketika melihat-lihat, dia pun tertarik membeli tas kecil dari tenun Baduy.
"Tadi saya beli poch (tas kecil atau kantong) tenun Baduy. Ini bagus yah, di sini ada zip-nya (resleting). Motifnya juga sudah fashionable banget sudah tidak terlalu old (tua). Sudah mengikuti tren fashion 2022," kata Didik kepada wartawan.
Dia yang berprofesi sebagai karyawan swasta di Jakarta menilai bahwa warga Baduy sangat kreatif dalam membuat kerajinan atau produk yang bisa dijual. Harga yang ditawarkan pada setiap produk pun, dia anggap masih terjangkau.
"Harganya tidak terlalu mahal, sekitar Rp 50.000 (Poch tenun Baduy). Harganya bisa menyamakan kondisi masyarakat seperti pelajar, mahasiswa yah kalangan masyarakat menengah," ucapnya.
Lebih lanjut, dia berharap agar produk-produk dari masyarakat Baduy bisa dipamerkan di luar daerah Lebak. Agar produk yang dihasilkan bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.
"Bagi masyarakat Baduy dan Indonesia yang punya tenun atau batik bisa lebih dikembangkan dan diekspor ke luar negeri. Selain mampu meningkatkan perekonomian Indonesia, kan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Baduy itu sendiri," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lebak Farid Dermawan mengatakan, tujuan diadakan bazar ada festival ini untuk membantu perekonomian warga paska pandemi COVID-19. Dia berharap agar perayaan Seba Baduy bisa menjadi awalan untuk menarik wisatawan berkunjung ke Lebak.
"Itu akan membantu banget (perekonomian) dengan kondisi tadi (paska pandemi). Kita sebagai kaum milenial, karena sekarang zamannya sosial media kita sama-sama membantu program pemerintah," kata Farid.
Dia berharap agar upacara adat Seba bisa berjalan dengan lancar. Serta Festival Seba Baduy yang digelar Pemkab Lebak tidak mengurangi nilai-nilai yang ada pada perayaan inti Seba itu sendiri.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Lebak Budi Santoso dalam sambutannya membuka festival menginstruksikan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lebak untuk berbelanja di bazar. Tujuannya untuk mendukung perekonomian warga dengan membeli produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Lebak.
"Betul (instruksi ASN agar berbelanja). Jadi temen-temen yang hadir hari ini, mereka tidak mudik dan orang sini mending kita habiskan uang di sini (Bazar). Saya instruksikan kepala OPD, nggak harus hari ini, inikan sampai hari Sabtu (berbelanja)," imbuhnya.
Targetkan Ribuan Pengunjung Lihat Tradisi Seba Baduy
Ribuan pengunjung dari berbagai daerah ditargetkan akan datang ke Lebak pada Jumat (6/5) besok. Pengunjung akan datang untuk melihat secara langsung tradisi tahunan masyarakat adat Baduy di Gedung Pendopo Bupati Lebak, Rangkasbitung.
Sekda Lebak Budi Santoso mengatakan, momen Seba Baduy dikemas oleh Pemerintah Kabupaten Lebak menjadi sebuah festival. Festival Seba Baduy sendiri berlangsung selama tiga hari dimulai tanggal 5-7 Mei, puncaknya terjadi pada tanggal 6 Mei.
"Seba-nya hanya satu hari besok sore sampai malam. Sabtu mereka (orang Baduy) ke provinsi. Momen ini dikemas oleh teman-teman Disbudpar dan Kemenpar menjadi 3 hari, dibukanya hari ini," kata Budi kepada awak media di depan Gedung Bupati Lebak, Rangkabitung, Kamis (5/5).
Menurutnya, festival ini diselenggarakan guna mendukung kegiatan pariwisata berbasis potensi lokal. Melalui festival ini, Pemkab Lebak mencoba menarik pengunjung untuk datang ke Lebak.
"Kalau target pasti ada, ini kan baru pertama buka event besar (paska pandemi). Kita mulai support pelaku wisata dan ekonomi kreatif mulai hari ini kita gemborkan lagi. Targetnya sebanyak-banyaknya, bisa ribuan pengunjung bukan hanya kunjungannya tapi lama tinggalnya," tuturnya.
Lebih lanjut, Budi berharap perayaan Seba Baduy dapat berjalan lancar. Sehingga, paska Pandemi COVID-19, pariwisata di Lebak dan perekonomian warga bisa kembali pulih.
"Insyaallah (pariwisata tumbuh lagi), kita lihat saja hari ini destinasi di Lebak penuh semua. Macet dimana-mana," jelasnya.
"Semoga berjalan lancar tidak ada masalah, ini (Seba) bisa dilihat orang luar dan menjadi event yang menarik. Makanya saya sampaikan manfaatkan teknologi informasi, dengan mengemas hal unik di Lebak agar mereka tahu dan datang ke Lebak," pungkasnya.
Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (5/5/2022), stand bazar tersebut ramai didatangi pelancong dari luar Lebak. Mereka ada yang berbelanja, ada juga yang hanya melihat-lihat produk maupun melihat pameran foto serta alat-alat produksi yang biasa digunakan masyarakat Baduy.
Pengunjung bernama Didik Istagfani mengatakan, dia sengaja datang ke Lebak untuk melihat Festival Seba Baduy. Ketika melihat-lihat, dia pun tertarik membeli tas kecil dari tenun Baduy.
"Tadi saya beli poch (tas kecil atau kantong) tenun Baduy. Ini bagus yah, di sini ada zip-nya (resleting). Motifnya juga sudah fashionable banget sudah tidak terlalu old (tua). Sudah mengikuti tren fashion 2022," kata Didik kepada wartawan.
Dia yang berprofesi sebagai karyawan swasta di Jakarta menilai bahwa warga Baduy sangat kreatif dalam membuat kerajinan atau produk yang bisa dijual. Harga yang ditawarkan pada setiap produk pun, dia anggap masih terjangkau.
"Harganya tidak terlalu mahal, sekitar Rp 50.000 (Poch tenun Baduy). Harganya bisa menyamakan kondisi masyarakat seperti pelajar, mahasiswa yah kalangan masyarakat menengah," ucapnya.
Lebih lanjut, dia berharap agar produk-produk dari masyarakat Baduy bisa dipamerkan di luar daerah Lebak. Agar produk yang dihasilkan bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.
"Bagi masyarakat Baduy dan Indonesia yang punya tenun atau batik bisa lebih dikembangkan dan diekspor ke luar negeri. Selain mampu meningkatkan perekonomian Indonesia, kan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Baduy itu sendiri," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lebak Farid Dermawan mengatakan, tujuan diadakan bazar ada festival ini untuk membantu perekonomian warga paska pandemi COVID-19. Dia berharap agar perayaan Seba Baduy bisa menjadi awalan untuk menarik wisatawan berkunjung ke Lebak.
"Itu akan membantu banget (perekonomian) dengan kondisi tadi (paska pandemi). Kita sebagai kaum milenial, karena sekarang zamannya sosial media kita sama-sama membantu program pemerintah," kata Farid.
Dia berharap agar upacara adat Seba bisa berjalan dengan lancar. Serta Festival Seba Baduy yang digelar Pemkab Lebak tidak mengurangi nilai-nilai yang ada pada perayaan inti Seba itu sendiri.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Lebak Budi Santoso dalam sambutannya membuka festival menginstruksikan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lebak untuk berbelanja di bazar. Tujuannya untuk mendukung perekonomian warga dengan membeli produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Lebak.
"Betul (instruksi ASN agar berbelanja). Jadi temen-temen yang hadir hari ini, mereka tidak mudik dan orang sini mending kita habiskan uang di sini (Bazar). Saya instruksikan kepala OPD, nggak harus hari ini, inikan sampai hari Sabtu (berbelanja)," imbuhnya.
Targetkan Ribuan Pengunjung Lihat Tradisi Seba Baduy
Ribuan pengunjung dari berbagai daerah ditargetkan akan datang ke Lebak pada Jumat (6/5) besok. Pengunjung akan datang untuk melihat secara langsung tradisi tahunan masyarakat adat Baduy di Gedung Pendopo Bupati Lebak, Rangkasbitung.
Sekda Lebak Budi Santoso mengatakan, momen Seba Baduy dikemas oleh Pemerintah Kabupaten Lebak menjadi sebuah festival. Festival Seba Baduy sendiri berlangsung selama tiga hari dimulai tanggal 5-7 Mei, puncaknya terjadi pada tanggal 6 Mei.
"Seba-nya hanya satu hari besok sore sampai malam. Sabtu mereka (orang Baduy) ke provinsi. Momen ini dikemas oleh teman-teman Disbudpar dan Kemenpar menjadi 3 hari, dibukanya hari ini," kata Budi kepada awak media di depan Gedung Bupati Lebak, Rangkabitung, Kamis (5/5).
Menurutnya, festival ini diselenggarakan guna mendukung kegiatan pariwisata berbasis potensi lokal. Melalui festival ini, Pemkab Lebak mencoba menarik pengunjung untuk datang ke Lebak.
"Kalau target pasti ada, ini kan baru pertama buka event besar (paska pandemi). Kita mulai support pelaku wisata dan ekonomi kreatif mulai hari ini kita gemborkan lagi. Targetnya sebanyak-banyaknya, bisa ribuan pengunjung bukan hanya kunjungannya tapi lama tinggalnya," tuturnya.
Lebih lanjut, Budi berharap perayaan Seba Baduy dapat berjalan lancar. Sehingga, paska Pandemi COVID-19, pariwisata di Lebak dan perekonomian warga bisa kembali pulih.
"Insyaallah (pariwisata tumbuh lagi), kita lihat saja hari ini destinasi di Lebak penuh semua. Macet dimana-mana," jelasnya.
"Semoga berjalan lancar tidak ada masalah, ini (Seba) bisa dilihat orang luar dan menjadi event yang menarik. Makanya saya sampaikan manfaatkan teknologi informasi, dengan mengemas hal unik di Lebak agar mereka tahu dan datang ke Lebak," pungkasnya.
Artikel ini telah tayanh di detiknews, dengan judul : "Bazar Festival Seba Baduy di Lebak Diserbu Pelancong dari Jakarta" (Red)