JAGUARNEWS77.com # Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian, setelah memanasnya situasi Rusia-Ukraina.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke 46 Universitas Sebelas Maret di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (11/3/2022).
"Masa depan global semakin penuh ketidakpastian," kata Jokowi.
Jokowi kemudian menceritakan bagaimana setiap pimpinan negara saling bertukar pikiran untuk keluar dari situasi ini. Para pemimpin dunia, tak ingin persoalan semakin berlarut-larut.
Jokowi mengaku sempat berbincang dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk berbicara solusi untuk keluar dari situasi yang penuh dengan ketidakpastian global.
"2 hari lalu Kanselir Jerman telepon saya, berbicara banyak. Kemarin lagi telepon dengan PM Kishida menyampaikan hal sama," kata Jokowi.
"Pandemi belum rampung, kemudian ada tambahan perang. Sehingga semua menjadi sulit diprediksi, sangat sulit diprediksi hal yang dulu tidak kita perkirakan semua muncul semua," tegasnya.
Jokowi mengatakan revolusi industri 4.0 selama ini telah memicu terjadinya disrupsi di sejumlah negara. Saat dunia mulai mencari persoalan mengatasi hal itu, wabah Covid-19 muncul dan semakin mempersulit situasi.
"Kita dihadapkan sebelumnya pada disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0, dan semua negara tergagap-gagap. Dihantam lagi disrupsi akut karena pandemi yang tidak kita duga," tegasnya.
"Tambah pusing kita semua negara negara tambah pusing semua. Pusing belum reda, tambah lagi ada perang. udah bertubi-tubi," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di cnbc indonesia (Red)