JAGUARNEWS77.com # Tokyo, Jepang - Indonesia di masa depan dipercaya bakal memiliki Ibu Kota Negara baru (IKN) yang akan jadi contoh bagi dunia karena berada di lokasi yang baik, di Kalimantan, yang banyak hutan, masih alamiah dan dipercaya memiliki energi alam yang luar biasa.
"Saya percaya dan berharap IKN di Kalimantan akan jadi contoh yang terbaik bagi dunia, bukan hanya bagi Asia, karena asrinya, kekompakan antara asri alam normal dengan modernisasi yang ada dewasa ini dengan kemajuan dijitalnya dan TI yang hebat saat ini. Keseimbangan yang terbaik saya percaya akan ada di sana," papar top arsitek dunia Kengo Kuma pagi ini (18/2/2022) dalam seminarnya yang dibuka oleh Menteri PUPR, Mochamad Basoeki Hadimoeljono.
Webinar diselenggarakan oleh Pandan College (www.pandan.jp) bekerjasama dengan Tribunnews.com yang mencatatkan lebih dari 510 orang, overcapacity panitia, di luar perkiraan yang ada.
"IKN baru sudah diputuskan bersama, kita tinggal bersatu semua memantapkan usaha kita bersama agar menjadi IKN yang terbaik di dunia seperti Kengo katakan dan dipercaya olehnya tadi ya," papar Menteri Basuki di akhir webinar.
Demikian pula menurut Kengo, IKN Indonesia yang baru akan menjadi yang pertama di dunia dibentuk di saat pandemi Corona dan setelah corona berakhir nantinya.
"Sebagai bukti bahwa manusia bisa sukses di tengah pandemi corona dengan pembangunan IKN baru tersebut di Indonesia. Ini akan jadi momen yang sangat penting bagi Indonesia sebagai contoh dunia, upaya kerjakeras yang bisa sukses di tengah pandemi saat ini," tambah Kengo Kuma lagi.
Mahasiswa Doktoral Universitas Pertahanan Hasto Kristiyanto sebagai panelis juga menjelaskan, Kalimantan sebagai IKN sudah sebagai konsekuensi geopolitik Indonesia.
"Mengingat di depan Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur itu terbentang suatu kawasan perdagangan strategis dari Selat Lombok hingga ke Selat Makassar," ungkap Hasto.
Karena itu, pembangunan IKN ini sebenarnya mencerminkan geopolitik dari Soekarno yang mencerminkan suatu kepemimpinan Indonesia yang bebas dari penjajahan. "Kemudian semangat dunia baru yang demokratis yang mengedepankan eksistensi damai," tekan Hasto lagi.
Dia juga berharap, desain IKN Baru harus mencerminkan keseimbangan. Bukan hanya modern saja tetapi harus sesuai kultur dan budaya Indonesia.
"Mementingkan suatu keseimbangan bagaimana alam raya di Kalimantan Indonesia dan dunia dengan berbagai filosofi, seperti di Bali dikenal konsepsi Tri Hita Karana. Karena itulah tata ruang dan arsitektur harus mencerminkan kepemimpinan Indonesia, kultur Indonesia, dan halaman Indonesia. Suatu spirit modern city, smarty city, tapi harus didasari oleh nature kita, culture kita. Itu suatu hal yang penting dan menjadi roh desain arsitektur," paparnya lebih lanjut.
Karena itu, IKN yang bernama Nusantara ini melambangkan jembatan antara histori Indonesia.
"Ini pada dasarnya merupakan suatu jembatan histori antara masa lalu Indonesia dan kemudian mimpi Indonesia membangun peradaban dunia. Inilah yang kita harapkan sebagai suatu core value dalam membangun tata kota dan arsitek dari ibu kota baru," ungkap Hasto lebih lanjut.
Pembicara lain Sofian Sibarani menyampaikan paparannya mengenai rancangan yang dimenangkannya untuk membuat IKN yang baru tersebut.
Demikian pula pembicara lain Yori Antar dengan semangat mengajak semua arsitek bersatu padu untuk mempercantik membuat IKN terbaik dan kebanggaan bagi kita semua dan dunia.
"Sudah waktunya kita bersatu semua dan terima kasih pula kepada Menteri yang telah mempercayai kita semua arsitek dalam negeri untuk membangun IKN baru tersebut," papar Yori Antar lagi.
Selain itu Popo Danes arsitek Bali lainnya yang menjadi Pembicara juga sangat bersemangat menyambut IKN baru dengan berbagai ide pendekatan kepada alam sekitarnya.
Dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), pembicara Andi Harapan sebagai Ketua Badan Sayembara dan Penghargaan IAI memaparkan adanya Sayembara Desain Untuk IKN Baru.
Materi pembahasan dari para pembicara dapat dimintakan melalui email: info@tribun.in dengan subject: Webinar Kengo Kuma
Di bidang energi untuk IKB Baru Indonesia, Kengo Kuma menyarankan penggunaan energi terbarukan (Renewable Energy) yang tidak menjadikan masalah di masa mendatang.
"Kalau panel solar seperti di Jepang sini, kini menjadi banyak dipertanyakan bagaimana pembuangannya kalau sudah tidak dipakai, atau rusak. Ini jadi masalah lingkungan tersendiri lagi. Demikian pula baterai yang digunakan pula oleh solar energy tersebut. Mungkin baiknya memanfaatkan kekuatan alam Kalimantan seperti air dan angin sebagai sumber energi terbarukan."
Selain itu Kengo Kuma juga menekankan bahwa sistim ibukota yang kompak dekat satu sama lain, bukan terpisah-pisah lagi seperti di masa lalu, akan cocok diterapkan.
"Rumah pegawainya juga dekat kantor, berbagai kementerian berdekatan, semua berdekatan, kompak, sehingga pekerjaan juga mudah mungkin tak perlu datang ke kantor karena terkait dengan teknologi dijital internet yang memudahkan orang bekerja di mana pun terkoneksi dengan baik. Kalau pun harus tatap muka tetap dekat karena sistim yang kompak tersebut."
Selain itu Kengo Kuma menekankan pula transportasi udara di masa depan di mana saat ini Jepang sudah mulai banyak melakukan uji coba mobil (kendaraan) udara untuk perpindahan satu sama lain.
"Dengan adanya mobil udara tersebut mungkin jalan raya seperti sekarang ini tak begitu perlu lagi besar. Artinya, selebihnya bisa tetap dilestarikan dengan pepohonan sehingga IKN menjadi asri dan hijau nyaman cantik untuk hidup yang jauh lebih baik."
Keadaan yang nyaman itu bukan hanya baik bagi manusia dan menciptakan kedamaian, tetapi juga bagi mahluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan, hidup bersama berdampingan dengan damai.
"Kedamaian tersebut akan membuat kenikmatan dan keseimbangan yang sangat baik bagi sebuah IKN yang baru nantinya di tengah alam yang asri," tekannya lebih lanjut.
Seminar yang rencana berakhir 90 menit akhirnya berlangsung selama dua jam, serta ditutup oleh Menteri Basuki yang memberikan semangat serta ajakan persatuan yang solid bagi semua peserta, bagi semua anak bangsa Indonesia untuk menyukseskan pembangunan dan perpindahan IKN yang baru tersebut.
Artikel ini telah tayang di tribunnews.com (Red)