JAGUARNEWS77.com # Banten - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menyebut sekitar 95 ribu warga Banten perlu divaksin COVID-19 ulang. Puluhan ribu orang itu baru mendapat dosis pertama dan lebih dari 6 bulan tidak mendapat dosis kedua.
"Jumlah di Banten melalui data Kemenkes (Kementerian Kesehatan) di data itu ada sekitar 95 ribuan. Kita sedang menyisir. Kita sudah melakukan penyisiran itu, sudah tiga hari ini," kata Ati kepada wartawan di Pandeglang, Banten, Selasa (22/2/2022).
Ati mengatakan jumlah warga yang perlu divaksin ulang itu tersebar di delapan kabupaten/kota di Banten. Menurutnya, penyebab masalah ini muncul adalah banyaknya masyarakat yang menganggap sekali vaksin cukup dan ada juga yang sudah divaksin pertama tapi kemudian mereka terpapar COVID-19.
"Masih ada yang beranggapan buat apa dosis kedua, toh katanya mau vaksin atau tidak kemungkinan terkena masih bisa," ujarnya.
Ati memastikan Dinkes Pemprov Banten akan terus menyisir temuan permasalahan tersebut. Menurutnya, edukasi terhadap warga juga perlu diperkuat agar kesalahan ini tidak terulang.
"Makanya ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita, terus kita lakukan penyisiran ke daerah mana saya yang kita lakukan vaksin ulang," ucapnya.
Untuk pelaksanaan vaksinasi ulang, warga ini bisa menggunakan vaksin yang tersedia di daerah masing-masing. Jika yang pertama disuntikkan adalah Sinovac, vaksin ulang bisa Sinovac atau vaksin jenis lain.
"Nah, ini yang kedua bebas, boleh berbeda sesuai dengan ketersediaan. Karena vaksin Sinovac yang ada saat ini hanya untuk anak-anak. Kita mengejar target anak-anak di Banten sudah mencapai 63 persen," pungkasnya
Ati mengatakan jumlah warga yang perlu divaksin ulang itu tersebar di delapan kabupaten/kota di Banten. Menurutnya, penyebab masalah ini muncul adalah banyaknya masyarakat yang menganggap sekali vaksin cukup dan ada juga yang sudah divaksin pertama tapi kemudian mereka terpapar COVID-19.
"Masih ada yang beranggapan buat apa dosis kedua, toh katanya mau vaksin atau tidak kemungkinan terkena masih bisa," ujarnya.
Ati memastikan Dinkes Pemprov Banten akan terus menyisir temuan permasalahan tersebut. Menurutnya, edukasi terhadap warga juga perlu diperkuat agar kesalahan ini tidak terulang.
"Makanya ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita, terus kita lakukan penyisiran ke daerah mana saya yang kita lakukan vaksin ulang," ucapnya.
Untuk pelaksanaan vaksinasi ulang, warga ini bisa menggunakan vaksin yang tersedia di daerah masing-masing. Jika yang pertama disuntikkan adalah Sinovac, vaksin ulang bisa Sinovac atau vaksin jenis lain.
"Nah, ini yang kedua bebas, boleh berbeda sesuai dengan ketersediaan. Karena vaksin Sinovac yang ada saat ini hanya untuk anak-anak. Kita mengejar target anak-anak di Banten sudah mencapai 63 persen," pungkasnya
Artikel ini teoah tayang didetiknews, dengan judul : "Kadinkes Ungkap 95 Ribu Warga Banten Perlu Divaksin Ulang" (Red)