JAGUARNEWS77.com # Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap potensi gempa bumi disertai tsunami dengan gelombang setinggi 8,28 meter dari Selat Sunda. Potensi bencana akan menghantam wilayah Kota Cilegon, Banten, yang dekat dengan pesisir.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memprediksi kawasan Cilegon terdampak guncangan mencapai skala intensitas VI-VII-MMI yang dapat menimbulkan kerusakan ringan, sedang, hingga berat.
Genangan tsunami diproyeksikan mencapai jarak terjauh 1,5 km dari tepi pantai di Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan, termasuk Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil di Kota Cilegon, yang merupakan kawasan dengan topografi landai.
Potensi gempa dan tsunami juga akan berdampak pada kawasan industri yang berada di sekitar Cilegon. Tidak hanya itu, sejumlah pembangkit listrik yang berada di Cilegon juga terancam jika gempa dan tsunami setinggi 8 meter benar-benar terjadi.
Lantas, pembangkit listrik apa saja yang dibangun di Cilegon. Berikut daftar yang berhasil dikumpulkan CNNIndonesia.com:
1. PLTU Suralaya
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya unit 1-7 beroperasi sejak 1984 silam. PLTU ini dikelola oleh PT Indonesia Power, anak usaha PT PLN (Persero).
Sementara, PLTU Suralaya unit 8 baru diresmikan oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 Desember 2011 lalu. PLTU ini memiliki kapasitas terpasang 1x625 MW.
PLTU Suralaya unit 8 disebut juga sebagai PLTU Banten 1 Suralaya Operation and Maintenance Services Unit (OMU), terletak di sebelah timur PLTU Suralaya 1-7 eksisting, Desa Suralaya Kecamatan Pulomerak, Kotamadya Cilegon, Provinsi Banten.
PLTU Suralaya unit 9-10 sedang dibangun dengan kapasitas 2x1.000 MW. PLTU Suralaya unit 9 ditargetkan beroperasi pada 2023 dan unit 10 pada 2024 mendatang.
2. Pembangkit Listrik PT Krakatau Daya Listrik
PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL) adalah anak usaha dari PT Krakatau Steel Tbk (Persero). Perusahaan memiliki pembangkit listrik dengan kapasitas 120 MW dengan teknologi Combined Cycle Power Plant (CCPP) atau dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU).
PLTGU ini memiliki dua unit Gas Turbine Generator (GTG), dua unit Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dan satu unit Steam Turbine Generator (STG).
Semula, pembangkit listrik PT KDL dirancang untuk beroperasi secara mandiri. Namun, seiring dengan pembangunan pabrik-pabrik baru di Kawasan Industri Krakatau, maka PLTGU PT KDL berinterkoneksi dengan PLN.
Jaringan transmisi PT KDL terinterkoneksi dengan jaringan 150 kV PLN melalui Hantaran Udara Tegangan Tinggi (HUTT).
Saat ini, kontrak suplai listrik dari PLN sebesar 200 MVA. Sejak Agustus 2003, kontrak suplai ini diperluas dengan perjanjian sinergi pengiriman listrik antara PLN, Krakatau Steel, dan PT KDL.
Hal ini untuk mengimbangi kondisi krisis energi listrik saat Waktu Beban Puncak (WBP). Saat kondisi darurat, jaringan interkoneksi ini akan saling bahu-membahu dalam proses start up pembangkit.
3. PLTGU Cilegon
PLTGU Cilegon merupakan pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang terhubung dalam sistem jaringan 150 kV. Pembangkit itu menjadi bagian dari sistem ketenagalistrikan Jawa-Bali.
PLTGU Cilegon memiliki luas area 17 hektare di Desa Margasari, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten dengan kapasitas terpasang 740 MW dan berbahan bakar gas alam.
Proyek PLTGU ini dilaksanakan oleh konsorsium kontraktor Mitsubishi Corporation dan Truba Jurong Engineering. Pekerjaan konstruksi dimulai pada 9 Februari 2004 dan Commercial Operation Date (COD) tiap unit dimulai pada 2006 dan 2007.
Setelah COD, konsorsium Mitsubishi Corporation dan Truba Jurong Engineering sebagai main contractor menyelesaikan kontraknya sampai 9 Agustus 2006. Kini, operasional PLTGU Cilegon berada di bawah tanggung jawab PLN.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memprediksi kawasan Cilegon terdampak guncangan mencapai skala intensitas VI-VII-MMI yang dapat menimbulkan kerusakan ringan, sedang, hingga berat.
Genangan tsunami diproyeksikan mencapai jarak terjauh 1,5 km dari tepi pantai di Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan, termasuk Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil di Kota Cilegon, yang merupakan kawasan dengan topografi landai.
Potensi gempa dan tsunami juga akan berdampak pada kawasan industri yang berada di sekitar Cilegon. Tidak hanya itu, sejumlah pembangkit listrik yang berada di Cilegon juga terancam jika gempa dan tsunami setinggi 8 meter benar-benar terjadi.
Lantas, pembangkit listrik apa saja yang dibangun di Cilegon. Berikut daftar yang berhasil dikumpulkan CNNIndonesia.com:
1. PLTU Suralaya
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya unit 1-7 beroperasi sejak 1984 silam. PLTU ini dikelola oleh PT Indonesia Power, anak usaha PT PLN (Persero).
Sementara, PLTU Suralaya unit 8 baru diresmikan oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 Desember 2011 lalu. PLTU ini memiliki kapasitas terpasang 1x625 MW.
PLTU Suralaya unit 8 disebut juga sebagai PLTU Banten 1 Suralaya Operation and Maintenance Services Unit (OMU), terletak di sebelah timur PLTU Suralaya 1-7 eksisting, Desa Suralaya Kecamatan Pulomerak, Kotamadya Cilegon, Provinsi Banten.
PLTU Suralaya unit 9-10 sedang dibangun dengan kapasitas 2x1.000 MW. PLTU Suralaya unit 9 ditargetkan beroperasi pada 2023 dan unit 10 pada 2024 mendatang.
2. Pembangkit Listrik PT Krakatau Daya Listrik
PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL) adalah anak usaha dari PT Krakatau Steel Tbk (Persero). Perusahaan memiliki pembangkit listrik dengan kapasitas 120 MW dengan teknologi Combined Cycle Power Plant (CCPP) atau dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU).
PLTGU ini memiliki dua unit Gas Turbine Generator (GTG), dua unit Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dan satu unit Steam Turbine Generator (STG).
Semula, pembangkit listrik PT KDL dirancang untuk beroperasi secara mandiri. Namun, seiring dengan pembangunan pabrik-pabrik baru di Kawasan Industri Krakatau, maka PLTGU PT KDL berinterkoneksi dengan PLN.
Jaringan transmisi PT KDL terinterkoneksi dengan jaringan 150 kV PLN melalui Hantaran Udara Tegangan Tinggi (HUTT).
Saat ini, kontrak suplai listrik dari PLN sebesar 200 MVA. Sejak Agustus 2003, kontrak suplai ini diperluas dengan perjanjian sinergi pengiriman listrik antara PLN, Krakatau Steel, dan PT KDL.
Hal ini untuk mengimbangi kondisi krisis energi listrik saat Waktu Beban Puncak (WBP). Saat kondisi darurat, jaringan interkoneksi ini akan saling bahu-membahu dalam proses start up pembangkit.
3. PLTGU Cilegon
PLTGU Cilegon merupakan pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang terhubung dalam sistem jaringan 150 kV. Pembangkit itu menjadi bagian dari sistem ketenagalistrikan Jawa-Bali.
PLTGU Cilegon memiliki luas area 17 hektare di Desa Margasari, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten dengan kapasitas terpasang 740 MW dan berbahan bakar gas alam.
Proyek PLTGU ini dilaksanakan oleh konsorsium kontraktor Mitsubishi Corporation dan Truba Jurong Engineering. Pekerjaan konstruksi dimulai pada 9 Februari 2004 dan Commercial Operation Date (COD) tiap unit dimulai pada 2006 dan 2007.
Setelah COD, konsorsium Mitsubishi Corporation dan Truba Jurong Engineering sebagai main contractor menyelesaikan kontraknya sampai 9 Agustus 2006. Kini, operasional PLTGU Cilegon berada di bawah tanggung jawab PLN.
Artikel ini telah tayang diCNN Indonesia dengan judul : "Daftar Pembangkit Listrik yang Terancam Bila Tsunami 8 M Landa Cilegon" (Red)