JAGUARNEWS77.com # Kabupaten Tangerang, Banten - sudah jatuh tertimpa tangga begitu pepatah yang cocok buat pasutri (pasangang suami istri) Herman bagaimana tidak ditengah himpitan ekonomi yang sangat sulit di masa merebaknya wabah virus Corona dan berbagai macam aturan pemerintah yang dijadikan enjlimet untuk mempersulit warga miskin dalam mendapatkan haknya hidup sehat
Bagaimana tidak saat anaknya terbaring di rumah sakit Umum Paku Haji Herman sangat depresi dengan tagihan rumah sakit pasalnya iya tak memiliki cukup uang untuk membayar biaya tagihan pengobatan di rumah sakit pasalnya ia tergolong Orang miskin meskipun dia tinggal di Ketapang kurang lebih selama dua tahun namun iya tak menyangka jika anaknya akan mengalami sakit yang mengharuskan ia di rawat di rumah sakit
Dengan kondisinya yang serba kekurangan ia coba mengurus Jamkesda di Kabupaten Tangerang namun saat ia melakukan pengurusan dia terbentur permasalahan data karena selama tinggal kurang lebih dua tahun Herman hanya memiliki surat domisili namun atas saran petugas rumah sakit ia berusaha mengurus kelengkapannya
Namun setelah ia berhasil mengurus dan mengumpulkan berkas serta data datanya iya kecewa karena pihak dinas Kesehatan menolak data tersebut dengan alasan terlambat
“Saat ditemui tim investigasi media KPK Herman selaku orang tua pasien mengatakan kepada awak media saya sangat kecewa dengan rumah sakit Umum Pakuhaji dan pegawai dinas Kesehatan Pak karena saya melengkapi data itu atas inisiatif pegawainya”
” namun kenapa setelah data itu jadi dia bilang terlambat seharusnya kalau memang tidak bisa diurus karena faktor lamanya waktu di awal mereka menjelaskan bahwa tidak akan bisa dikejar karena ada batas tenggang waktu sehingga saya tidak perlu mengurus perpindahan data kalau sudah seperti ini saya merasa dipermainkan oleh oknum petugas rumah sakit dan petugas dinas Kesehatan”
Sesuai yang di katakan tim media KPK Saat hendak mengkonfirmasi kadis kesehatan kabupaten Tangerang namun hasilnya nihil karena Kadis tidak berada ditempat namun saat ditanya ada dimana pegawai dinas mengatakan bahwa Kadis sedang ada di luar
*BKS*