JAGUARNEWS77.com # Lebak, Banten - Temboknya sudah ditumbuhi lumut. Pintu dan ventilasi hancur. Lantainya pun telah ditumbuhi rumput liar yang tinggi. Dinding berlubang. Catnya sudah mengelupas. Bahkan bangunannya sudah tidak berdiri sempurna lagi.
Ratusan tahun lalu, rumah itu merupakan tempat tinggal Eduard Douwes Dekker. Dia adalah Asisten Residen masa Kolonial Belanda yang bertugas di wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Kini kondisi rumahnya sudah memprihatinkan.
Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Latansa Mashiro Rangkasbitung Mochamad Husen menyoroti cagar budaya Multatuli yang telantar tersebut.
"Kami sangat prihatin melihat kondisi bangunan Multatuli yang menjadi bagian sejarah dunia itu," kata Husen dikutip dari Antara, Minggu (28/11).
Bangunan Multatuli itu yang lokasinya berada di lingkungan RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, kata dia, tidak diketahui secara jelas siapa yang bertanggung jawab untuk merawat dan memeliharanya.
"Apakah bangunan bersejarah itu merupakan kewenangan pemerintah daerah atau Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Banten," katanya. *(Bardha Khaswandha/Red) *