JAGUARNEWS77.com # Bali - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem melaporkan sebanyak 243 rumah warga Karangasem mengalami rusak berat akibat guncangan gempa bumi M4.8 yang terjadi pada Sabtu (16/10). Ratusan rumah lainnya mengalami rusak ringan.
Berdasarkan perkembangan data pada Minggu (17/10), pukul 16.20 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem mencatat selain kerusakan rumah dengan kategori rusak berat, sebanyak 300 rumah warga rusak ringan dan 3 lainnya rusak sedang.
Selain kerusakan di sektor pemukiman, gempa mengakibatkan kerusakan berat pada 21 unit pelinggih atau bangunan suci, 6 paseh dan 2 candi. Satu candi lainnya rusak ringan.
“Dampak kerusakan juga terjadi pada fasilitas pendidikan 1 unit dan 3 titik akses jalan yang tertutup material longsor,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. dalam siaran pers BNPB yang diterima RRI.co.id, Senin (18/10/2021).
Kerusakan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, ini tersebar di beberapa desa di 4 kecamatan, antara lain Desa Ban dan Dukuh (Kecamatan Kubu), Rendang dan Pempatan (Rendang), Jungutan (Bebandem) dan Amerta Buana (Selat).
Dampak korban jiwa di kabupaten ini tercatat 1 warga meninggal dunia, 6 luka berat dan 69 luka ringan. Warga yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan setempat.
“Pemerintah Kabupaten Karangasem terus melakukan upaya penanganan darurat pascagempa,” jelasnya.
Merespons penanganan darurat pascagempa, Bupati Karangasem telah menetapkan surat keputusan tanggap darurat dengan nomor 328/HK/2021. Status tanggap darurat berlaku 7 hari, terhitung tanggal 16 hingga 22 Oktober 2021.
Berita ini telah tayang di rri.co.id dengan judul : Pasca Gempa Bali, 243 Rumah Warga Karangasem Rusak (Red)