JAGUARNEWS77.com # Jakarta - Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh tidak menyangka bakal menjadikan TikTok bagian dari dunia kerjanya. Dulu, Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan menyangka TikTok hanyalah media sosial yang berisi konten-konten tidak berfaedah.
"Terkait dengan aplikasi TikTok ini ya. Saya dulu sebetulnya tidak terlalu suka dengan TikTok. Saya melihat TikTok itu isinya seperti lucu-lucuan. Nyanyi-nyanyi, joget-joget, pokoknya platform yang tidak terlalu serius," ujar Zudan dalam program Sosok di Jakarta.
Namun pandangan Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan berubah ketika sang anak yang bermain TikTok menemukan penyalahgunaan terhadap chip yang ada di KTP elektronik. Dia lalu menyarankan kepada ayahnya, Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh untuk memberi tahu bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan lewat TikTok.
"Ada satu peristiwa ketika anak saya menunjukkan ada TikTok anak muda dari Aceh, sedang mencongkel chip KTP elektronik. Saya disuruh ngomong sama anak saya. Orang ini berbicara beberapa detik, saya diminta oleh anak saya untuk menimpali, menjelaskan bahwa mencongkel KTP itu salah," cerita Zudan.
Tadinya, Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan hanya ingin membuat 1 konten saja perihal himbauan soal congkel chip KTP elektronik di Tiktok. Namun tidak disangka, respon yang diberikan oleh netizen di Tiktok terhadap konten irjen Dukcapil Kemendagri Zudan sangat positif.
Bahkan yang menonton video TikTok milik Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan ini bisa mencapai jutaan kali. Hal itu yang membuat Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan ingin membuat konten-konten edukasi selanjutnya untuk masyarakat di TikTok.
Konten Tiktok yang dibuat oleh Dirjen Dukcapil Zudan hanya dibuat menggunakan handphone dan dipegangi oleh anaknya sendiri. Dirjen Dukcapil Zudan mengaku kualitas gambar di Tiktok miliknya kurang bagus.
"Instagramnya ada, tapi instagram saya tidak terlalu banyak followersnya, baru 12 ribu. Ya tiktok 250 ribu followersnya. Yang nonton video saya sudah puluhan juta. Apalagi yang dishare. Itu lebih banyak lagi. Di youtube, yang nonton paling baru ratusan ribu." ujar Zudan.
Sumber : detiknews.com
(Red)
