JAGUARNEWS77.com # Jakarta - Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III TNI mengaku tidak akan menutup-nutupi perilaku oknum aparat yang diduga terlibat dalam penembakanPendeta Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua.
Hal ini berkaitan dengan temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya yang diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Hasil investigasi itu menemukan ada dugaan keterlibatan oknum aparat terkait tewasnya pendeta Yeremia itu.
"TNI tidak akan menutupi perilaku oknum aparat yang jelas-jelas melanggar hukum, aturan dan perintah-perintah dinas, karena ini merupakan komitmen pimpinan TNI untuk menjadikan TNI sebagai institusi yang taat hukum," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol Czi IGN Suriastawa, melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (22/10).
Saat ini kata dia, seluruh pihak memang wajib menghormati hasil temuan TGPF itu. Nantinya proses hukum terhadap oknum aparat ini juga bisa diikuti siapa saja.
Kata Suriastawa, jika proses hukum terhadap oknum ini mulai berjalan semua pihak bisa mengetahui identitas hingga satuan dari oknum tersebut.
"Proses hukum terhadap terduga oknum aparat mudah diikuti oleh semua pihak karena organisasi TNI/Polri sangat jelas. Identitas personel, kesatuannya jelas, komandonya jelas bahkan bila dilaksanakan persidangan, juga jelas mekanismenya," katanya.
Meski begitu, Suriastawa justru mempertanyakan proses hukum terhadap pelaku yang berasal dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Sebab dalam temuan itu tiga orang korban lain yang terdiri dari dua anggota TNI dan satu orang warga sipil dipastikan tewas atas ulah KKB.
Tak hanya itu, KKB kata Suriastawa juga secara terang-terangan mengaku bahwa mereka bertanggung jawab atas insiden penyergapan dan penyerangan terhadap anggota TGPF saat melakukan investigasi lapangan awal pekan Oktober lalu.
"Bagaimana bila pelakunya KKB? Karena tidak jelas pelakunya, organisasinya dan lain-lain. Apalagi sesaat setelah penembakan TGPF, KKB mengaku bertanggung jawab sekaligus menolak keberadaan TGPF berikut hasilnya," cetus dia.
"Kita semua harus mendukung proses pro Justitia yang akan dilakukan oleh pemerintah, demi keamanan di Papua," lanjutnya.
TGPF Intan Jaya resmi menyerahkan hasil investigasi kepada Menko Polhukam Mahfud MD. Dalam temuannya, TGPF mengungkap dugaan keterlibatan oknum aparat dalam insiden terbunuhnya Pendeta Yeremia.
Meski begitu mereka juga menyebut bukan tidak mungkin ada keterlibatan oknum ketiga dalam insiden itu. Mahfud sendiri menyebut proses hukum akan dilakukan baik secara pidana maupun administratif yang berlaku di lembaga masing-masing.
Sumber : cnn indonesia
Oleh : Redaksi jaguarnews77.com