JAGUARNEWS77.com # Jakarta - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.710 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (14/10) pagi. Mata uangGaruda menguat 0,10 dibanding perdagangan Selasa (13/10) sore di level Rp14.725 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melemah 0,08 persen, peso Filipina melemah 0,29 persen, rupee India melemah 0,10 persen, yuan China melemah 0,01 persen, ringgit Malaysia melemah 0,13 persen dan bath Thailand melemah 0,04 persen.
Sebaliknya yen Jepang menguat 0,10 persen, dolar Singapura menguat 0,02 persen dan dolar Taiwan menguat 0,14 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju juga bergerak melemah terhadap dolar AS.
Dolar Australia melemah 0,07 persen, dolar Kanada melemah 0,06 persen dan franc Swiss melemah 0,03 persen. Hanya Poundsterling Inggris yang menguat 0,04 persen.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi tertekan sepanjang hari dan bergerak di kisaran Rp14.650-14.850 per dolar AS sepanjang hari ini.
Selain faktor penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang masih berlangsung, pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh IMF turut berpotensi menggerus kepercayaan investor terhadap kondisi dalam negeri.
"Proyeksi pertumbuhan Indonesia yang lebih negatif dari IMF juga bisa memberikan tekanan untuk rupiah," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Di samping itu ketidakjelasan perundingan terkait stimulus tambahan penanganan pandemi di Amerika Serikat. Hal ini membuat investor masih ragu menempatkan dananya pada aset-aset beresiko.
"Rupiah mungkin bisa tertekan hari ini karena faktor stimulus AS yang menemui kebuntuan setelah semalam Partai Demokrat menolak proposal stimulus pemerintah senilai US$1,8 triliun dan bersikukuh dengan proposalnya senilai US$2,2 triliun," tandasnya.
Sumber : cnn indonesia
Oleh : Redaksi jaguarnews77.com