JAGUARNEWS77.com # Arab Saudi - Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan untuk tetap menyelenggarakan ibadah haji 1441 H/2020 secara terbatas.
Dengan keputusan ini, Arab Saudi membatasi jumlah orang yang mengikuti ibadah haji dengan pemberlakukan protokol kesehatan COVID-19.
Dilansir Arab News, Minggu (5/7/2020), Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi (Weqaya) mengatur protokol untuk mencegah penularan dan memastikan keamanan para jemaah.
Menteri Kesehatan Arab Saudi, Mohammed Saleh Benten mengatakan, keputusan untuk membatasi jumlah jemaah, bertujuan untuk melindungi orang-orang dari segala hal dan ini menjadi prioritas Kerajaan sejak pandemi dimulai.
Mulai 19 Juli mendatang, otoritas setempat membuat larangan masuk kedaerah Mina, Muzdalifa, dan Arafah tanpa izin.
Adapun panduan dan penanda akan dipasang disemua area dan dituliskan berbagai bahasa tetang peringatan infeksi virus corona, protokol cuci tangan, adab bersin dan batuk, hingga penggunaan hand sanitizers.
Beberapa larangan juga harus dipatuhi jemaah yang ingin melaksanakan haji. Salah satunya, larangan menyentuh Kabah dan Hajar Aswad.
Penyelenggara juga harus mengatur para jemaah di area Tawaf sekitar Kabah untuk mematuhi aturan physical distancing 1.5 meter antar jemaah.
Selain itu, penyelenggara juga akan melakukan pembersihan sebelum dan sesudah jemaah melakukan Tawaf untuk setiap rombongan.
Guna mencegah jemaah menyentuh Kabah dan Hajar Aswad, nantinya akan dipasang penghalang.
Selanjutnya, karpet juga tidak akan dipasang. Sehingga masing-masing jemaah harus membawa sajadahnya sendiri guna menekan penularan COVID-19.
Membawa makanan juga tidak diizinkan di area masjid atau lantai dasar masjid.
Seluruh personel, pemandu, jemaah, dan pekerja juga akan diperiksa suhu tubunya. Selain itu masker dan perlengkapan pelindung, seperti masker wajah juga harus dipakai setiap saat.
Protokol juga diberlakukan untuk daerah Arafah dan Muzdalifa, di mana para peziarah harus tetap mematuhi aturan jarak, mengenakan masker, dan memastikan tidak lebih dari 10 orang di dalam tenda yang sama.
Penyelenggara juga akan mengatur tidak lebih dari 50 jemaah yang menuju Jamarat untuk tiap kelompoknya. Selain itu, kerikil yang akan digunakan juga telah didisinfeksi dan dikemas sebelum digunakan para jemaah.
Sumber : rri.co.id
Oleh : Redaksi jaguarnews77.com